Skip to Main Content
Logo langit biru projectHero Image

Langit (Seharusnya) Biru

Warna langit mencerminkan apa yang kita hirup dan bagaimana tubuh kita meresponnya

Background langit biru

Tapi, kita lebih sering melihat langit yang muram dan kusam karena...

...polusi udara yang terus mengambang di langit.

Setiap bulan, 100 ribu orang di kota besar seperti Jakarta sakit pernapasan dan  harapan hidup berkurang hingga dua tahun. Berbagai persoalan juga terjadi akibat polusi. Makanya, langit biru bukan hanya fenomena alam, tapi ada hak kita akan udara yang lebih bersih. 

Jaga Langit Tetap Biru

Jaga Langit Tetap Biru

Jaga Langit Tetap Biru

Jaga Langit Tetap Biru

Jaga Langit Tetap Biru

Jaga Langit Tetap Biru

Jaga Langit Tetap Biru

Jaga Langit Tetap Biru

Jaga Langit Tetap Biru

Jaga Langit Tetap Biru

Polutan Berbahaya di Sekitar Kita

Apa saja yang kita hirup setiap hari?

Karbon Monoksida (CO)

Gas "silent killer" tak berwarna, tak berbau, tapi sangat beracun jika terhirup dalam jumlah banyak.

Ditemukan pada: Pembakaran tidak sempurna di kendaraan, kompor, dan pemanas ruangan.

Pemandangan kabur dari kemacetan lalu lintas kota di jalan raya yang tertutup kabut atau asap tebal dari emisi knalpot, dengan banyak mobil, truk, dan jembatan layang di latar belakang.

Ozon (O3)

Gas reaktif terbentuk saat sinar matahari memicu reaksi kimia. Ini bukan ozon baik, tapi ozon jahat.

Ditemukan pada: Reaksi kimia antara polutan kendaraan dan industri.

Gambar gabungan: Knalpot mobil mengeluarkan asap hitam tebal yang mengepul, tumpang tindih dengan gambar beberapa cerobong asap pabrik yang mengeluarkan asap putih di daerah berbukit. Ini melambangkan polusi yang disebabkan oleh industri dan kendaraan.

Partikulat Materi 2.5 (PM 2.5)

Partikel sangat halus (≤2,5 μm) yang bisa menembus jauh ke paru-paru, bahkan masuk ke aliran darah.

Ditemukan pada: Asap kendaraan, aktivitas industri, pembakaran biomassa, dll.

Gambar gabungan yang menunjukkan sumber polusi partikulat halus: asap putih tebal mengepul dari pembakaran sampah atau daun kering di sebelah kiri yang mengasilkan asap putih, dan api oranye terang dari kayu yang dibakar di sebelah kanan. Hasil pembakaran ini merupakan sumber polusi Partikulat Materi 2.5 (PM2.5).

Logam Berat (Pb, Hg, Cd, As)

Racun yang menumpuk di tubuh dan sulit dikeluarkan yang bisa merusak otak, ginjal, dan sistem saraf.

Ditemukan pada: Limbah baterai, pabrik, dan penggunaan pestisida.

Pandangan dari belakang seorang pekerja pertanian, mengenakan jeans dan baju lengan panjang, yang sedang menyemprot pestisida (mengandung logam berat) ke barisan tanaman daun bawang atau bawang setinggi lutut kaki dengan alat penyemprot bertenaga mesin yang dikenakan di punggung.

VOC (Senyawa Organik Volatil)

Senyawa kimia yang mudah menguap. Beberapa bisa memicu kanker atau masalah pernapasan kronis.

Ditemukan pada: Cat, pengharum ruangan, bensin, dan produk pembersih rumah tangga.

Gambar gabungan di mana tangan memegang kaleng cat semprot berwarna merah sedang menyemprotkan ke dinding bertekstur di sebelah kanan, dan kaleng cat kaleng yang terbuka dengan berbagai warna (biru muda, kuning, oranye, putih) di sebelah kiri. Ini melambangkan sumber-sumber senyawa organik volatil (VOC).

Polutan Biologis

Makhluk hidup mikroskopis dan alergen yang bisa memicu asma, alergi, dan infeksi.

Ditemukan pada: Hewan peliharaan, jamur, debu, dan lain lain.

Gambar gabungan yang membandingkan dua jenis pertumbuhan jamur (mold): lingkaran abu-abu keputihan di latar belakang hitam di kiri, dan bercak jamur hitam kecokelatan yang tumbuh di kusen jendela atau dinding lembap di sebelah kanan.

Nitrogen Oksida (NOx)

Gas dari pembakaran suhu tinggi yang jadi biang keladi kabut asap dan hujan asam.

Ditemukan pada: Knalpot kendaraan, pembangkit listrik, dan pabrik.

Pemandangan udara yang luas (bird's-eye view) dari kota yang padat dengan gedung-gedung pencakar langit dan area hijau yang luas di latar depan. Asap hitam pekat mengepul dari salah satu gedung tinggi di cakrawala yang diduga adalah gedung pabrik, membentuk gumpalan besar yang menyebar di bawah langit berawan. Asap ini dapat menimbulkan zat polusi Nitrogen Oksida.

Sulfur Dioksida (SO2)

Gas berbau tajam yang mengiritasi pernapasan dan menyebabkan hujan asam.

Ditemukan pada: Pembakaran batu bara, pabrik, dan letusan gunung berapi.

Gambar dekat kayu yang terbakar di atas api unggun atau panggangan dengan bara api dan abu putih di bawah. Kayu yang terbakar memiliki tekstur hangus, dan nyala api oranye terang mengelilinginya. Hasil pembakaran ini dapat menimbulkan zat polusi Sulfir Dioksida.

Poliaromatik Hidrokarbon (PAH)

Zat karsinogenik dari pembakaran yang bisa memicu kanker jika terpapar jangka panjang.

Ditemukan pada: Asap kendaraan, pembakaran batu bara, dan asap rokok.

Jarak dekat rokok yang menyala di asbak engan ujungnya berada di tepi asbak dengan gumpalan asap tebal melengkung ke atas di latar belakang yang gelap. Ujung rokok tertutup abu dan bara.

Partikulat Materi 10 (PM 10)

Partikel kasar (≤10 μm) seperti debu, tanah, dan serbuk sari yang mengganggu saluran pernapasan.

Ditemukan pada: Debu jalan, konstruksi, dan aktivitas industri.

Area konstruksi yang sibuk menunjukkan struktur beton pracetak besar yang belum selesai, kemungkinan untuk jalan layang atau jembatan, dengan tanah galian yang luas, material, dan alat berat oranye yang terlihat di bawah. Sumber kontruksi ini dapat menimbulkan polusi Partikulat Materi 10 (PM10).

Dampak Polusi Udara Bagi Kita

Udara yang tidak terlihat ternyata menyimpan risiko besar yang memengaruhi kesehatan dan masa depan kita. Apa saja dampaknya?

Lalu apa yang bisa dilakukan?

Di balik setiap tarikan napas, ada tanggung jawab untuk menjaga udara tetap bersih bukan hanya untuk hari ini, tapi juga demi kesehatan, keberlangsungan hidup, dan masa depan generasi berikutnya.

Logo CISDILogo Langit Biru Project

Langit Biru untuk Masa Depan Bersih

Langit Biru Project dikelola oleh TRACK SDGs dan CISDI untuk mendorong udara yang lebih sehat bagi semua. Bersama, kita wujudkan lingkungan yang bersih, aman, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.